BBM Langka, Hambat Mobilitas Relawan dan Wartawan…

BBM Langka, Hambat Mobilitas Relawan dan Wartawan…

loading…

PALU – Tiga hari pascagempa dan tsunami yang menerjang Palu, Sigi dan Donggala, pasokan energi di daerah-daerah terdampak bencana masih belum pulih. Masyarakat Kota Palu membutuhkan bahan bakar minyak (BBM), terutama premium untuk kendaraan mereka.

Kekurangan pasokan BBM ini juga berdampak bagi relawan yang hendak melakukan aksi sosialnya, juga wartawan yang tengah melakukan peliputan. Meski pemerintah sudah memberi akses dan menambah kuota BBM, namun hal itu belum sepenuhnya mencukupi kebutuhan penduduk kota.

Di Korem 132 Tadulako yang menjadi pusat satgas bencana, ketersediaan solar dan premium pun masih sangat terbatas untuk kebutuhan angkutan dinasnya.

Berdasar pantauan KORAN SINDO, masyarakat juga masih mengantre di SPBU untuk mendapatkan BBM. Tampak juga sejumlah mobil terparkir di pinggir jalan lantaran kehabisan BBM.

Para jurnalis pun kewalahan untuk menjangkau daerah-daerah yang masih relatif terisolasi seperti Sigi, Donggala dan beberapa daerah lainnya. “Kita dapat banyak akses rental mobil dan motor, yang jadi kendala ya BBM-nya, meski BNPB memfasilitasi 5 liter bensin per mobil khusus wartawan, tapi tentu tidak mencukupi kebutuhan,” ucap Husein Abri Wartawan Majalah Tempo, di palu, Senin (1/10/2018).

Hal ini membuat banyak awak media harus berjalan kaki atau pun menumpang kendaraan masyarakat untuk menempuh lokasi peliputan.

(fjo)

[ad_2]

sumber: ekbis.sindonews.com /2018



from Media News https://ift.tt/2zJTmXR

Comments